Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Jumat, 04 Februari 2011

Kisah Kasih Sayang Kaum Semut

Kisah kasih sayang selalu ada dalam setiap hubungan makhluk hidup. Tak terkecuali semut. Terdapat kisah di balik sebuah taman hijau yang indah. Bunga-bunga tumbuh mekar. Burung berkicau riang. Pepohonan tumbuh subur di taman ini.



Di antara tinggi pepohonan dan hijau taman itu. Terdapat pohon jambu yang dihuni oleh kaum semut. Di bawah akar rindangnya pohon jambu, terdapat lubang sebagai pintu keluar-masuk sarang semut. Ruangan yang cukup luas untuk para semut.

Sikap tidak saling menghormati menyebabkan ketidakrukunan bagi kaum semut. Alasannya karena perbedaan ukuran tubuh. Kelompok pertama, semut bertubuh besar. Kelompok kedua, semut bertubuh kecil. Mereka selalu bersitegang dan tidak pernah akur. Saling menyepelekan dan mengejek satu sama lain.

Keadaan ini membuat kewalahan Semut Tua. Setiap mengumpulkan makanan, Semut Besar dan Semut Kecil itu selalu bekerja terpisah. Semut besar merasa mampu memikul makanan lebih banyak. Semut Kecil merasa mampu membawa makanan lebih cepat.

Mereka tidak pernah keluar bersama melalui lubang itu. Semut Besar memaksa lebih dahulu dan Semut Kecil terpaksa harus menunggu. Kemudian mereka menyebar ke arah berlawanan. Setiap hari selalu seperti itu.

Tiba waktunya pohon jambu berbuah lebat sekali. Pohon menjadi rindang dan sejuk. Para semut sangat senang ketika datang musim buah Jambu. Tidak perlu berjalan jauh, karena makanan tersedia di depan mata.

Saling Berbagi

Kisah kasih sayang antara Semut Besar dan Semut Kecil bermula di suatu siang. Turun hujan deras dan angin kencang. Kaum semut segera berlari pulang tanpa makanan. Akibatnya, gudang makanan tidak penuh. Semua hanya diam ketakutan di bawah akar itu.

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Ruangan menjadi gelap gulita. Semua menjerit terkejut dan panik. Pintu sarang tertutup oleh buah jambu besar. Karena keadaan di luar hujan dan kilat terdengar menakutkan. Kaum semut tidak bergerak, khawatir saling injak.

Semut Tua memerintahkan agar para semut memegang tangan teman terdekat. Tangan kaum semut saling meraba agar bisa memegang teman yang terdekat. Mereka tidak tahu, apakah itu Semut Kecil atau Semut Besar.

Singkat cerita, tibalah waktu makan. Lalu makanan dikeluarkan dan berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Apabila ada yang belum kebagian, segera berteriak dan teman terdekat harus berbagi makanan. Terus menerus seperti itu.

Ternyata, baik Semut Besar ataupun Semut Kecil saling berbagi makanan. Mereka tanpa sadar saling menolong. Hingga semua semut kebagian makanan.

Hari berganti malam. Hujan dan angin perlahan mulai mereda. Para semut masih berdiam dalam gelap gulita. Karena gudang tidak penuh dan mereka tidak bisa keluar dari lubang tanah ini. Mereka tertidur tanpa makan malam. Sementara tangan mereka masih berpegangan saling menjaga.

Malam berganti pagi. Kaum semut terbangun dengan perut yang terasa lapar. Tiba-tiba muncul sinar dari lubang itu. Ruangan itu samar-samar terlihat. Lalu mereka tersadar, selama malam tadi Semut Besar dan Semut Kecil saling membantu. Saling menjaga agar tidak ada semut yang terinjak dalam gelap.

Dengan malu-malu mereka melepas tangan teman di sampingnya. Merekapun berpelukan dan berterima kasih. Telah saling menjaga dan berbagi. Masalah yang dihadapi tadi malam, dilalui dengan penuh kebersamaan. Ini adalah hari baru bagi kaum semut.

Semut Besar tidak jahat seperti dugaan. Semut Kecil ternyata berguna, malah kekuatannya jauh dari dugaan. Mereka haruskerjasamadan saling berbagi. Seperti ketika mereka berbagi makanan dalam ruangan gelap tadi malam.

Melihat sinar kecil dari lubang itu, Semut Kecil segera bertindak. Mereka pun bekerjasama dengan baik. Semua Semut Kecil keluar masuk membawa makanan. Lalu buah Jambu itu perlahan digerogoti Semut Besar, hingga terdoronglah penghalang pintu sarang dengan mudah.

Kaum semut bersorak gembira. Semut Tua tampak sangat lega. Pintu sarang terbuka kembali. Keberhasilan ini dirayakan dengan bernyanyi, bersalaman, dan saling memaafkan. Suasana sarang semut itu berganti menjadi ruangan penuh suka ria, kasih sayang, dan cinta.

Mereka sadar, walaupun ukuran tubuh mereka berbeda tapi mereka bisa saling menjaga dan berbagi. Sejak itu, dalam perbedaan antara mereka, Semut Besar dan Semut Kecil hidup rukun dan bersahabat. Selalu saling menyapa jika bertemu. Akhir cerita, mereka hidup damai dan saling mengasihi selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar