Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 07 Desember 2014

Perjuangan Yang Memperjuangkan

Tidak ada kata-kata tidak mungkin sebelum kita mencobanya, tetap percayalah dari setiap usaha tidak akan ada yang sia-sia, semua akan menjadi indah pada waktunya....
Untuk meraih sukses tak ada yang instan, semua butuh proses dan perjuangan..

Perkataan orang tua memang tidak selalu benar bagi anak-anaknya, tapi perkataan orang tua
selalu yang terbaik bagi anak-anaknya. Ketika kecil dulu aku bermain sepak bola, kemudian sepulang kerumah di tabokin sama orang tua, tidak lain dan tidak bukan adalah karena orang tua sayang sama kita. Orang tua cemas, ketika kita asyik bermain sepak bola taku kaki kita patah, keseleo, terkilir, kena paku, duri, beling, dan sebagainya. Tapi kita bersikukuh, dan berkata "bapak jahat, tidak senang melihat anaknya senang". Aku yakin, pengalaman seperti ini bukan hanya aku yang ngalamin. Dari sekian anak-anak kecil, pasti pernah di perlakukan seperti itu sama orang tua kita. Hanya saja, pikiran kita ketika itu hanya tertuju pada apa yang kita senangi, ketika ada siapapun yang menentang, kita hanya menyimpulkan kalau penentang itu tidak merestui kesenangan kita. Dari masa kecil, masa remaja, dewasa sekalipun, kasih sayang orang tua tak selalu dengan cara memanjakan kita, meng iyakan apa mau kita. Mereka punya cara tersendiri untuk mempertimbangkan yang baik dan yang buruk menurut mereka, karena darah kita adalah naluri mereka. Uraian diatas mewakili apa yang terjadi saat ini, ketika aku memperjuangkan sesuatu yang tidak direstui orang tua, hingga aku mendapatkan restu mereka walaupun dengan cara menentang. Kemudian yang aku perjuangkan tidak mengerti seberapa perjuanganku, dan menyia-nyiakan semuanya. Seberapa banyak terucap semua kebaikan-kebaikan hanya untuk mendapatkan lampu hijau dari mereka. Seberapa banyak kata-kata rayuan yang aku ucapkan demi sesuatu yang aku perjuangkan. Hingga akhirnya mereka mengerti akan keinginanku, dan memberikan kesempatan demi kebaikan anaknya. Tapi dipertengahan jalan, sesuatu itu tak mengerti akan makna proses perjuangan yang tengah di jalankan. Tidak siap menerima perbedaan, seperti ketika aku memperjuangkan perbedaan dihadapan orang tuanya dan orang tuaku. Aku yang miskin berusaha sekuat tenaga, agar mampu menyeimbangkan demi mendapat restu mereka. Aku berjuang tanpa lelah, untuk bertahan di sini rela mengambil resiko yang tergolong berat, bagi seorang awam seperti aku.
Semua itu adalah demi sesuatu itu, hanya itu alasan aku masih di sini. Seandainya dahulu tak ada cerita ini, kemungkinan besar aku tak ada di sini, tanah yang kata orang serba mahal. Aku tak akan menelantarkan adik-adik aku yang tengah menyelesaikan masa sekolahnya. Egoku kuat, apa yang aku inginkan selalu aku ingin menggapainya, bahkan harus bisa, harus tercapai. Salah satunya ya itu, aku harus bisa disini demi sesuatu, harus bisa aku menggapai sesuatu itu. Tapi tidak begitu yang aku dapatkan, sesuatu itu tak sanggup menerima perbedaan, sesuatu itu memilih untuk mencari yang sama, tanpa harus capek-capek menyamakan perbedaan. Memang dunia ini ingin serba simple, serba tanpa repot-repot, serba mau yang instan. Padahal yang penting itu PROSES nya. Kalu mau yang instan ya memang lebih baik mencari yang sudah instan, yang sudah tersedia, tanpa membangun, tanpa proses, tanpa perjuangan, tiba-tiba jadi, terima beres. Hidup itu proses yang penting, proses menjadi pintar, proses menjadi kaya, proses menjadi baik, proses menjadi miskin, proses menjadi jahat, proses menjadi sukses. Semua butuh proses, bahkan mengolah yang instan pun butuh proses, ngolah mie instan, kopi instan, juga butuh proses padahal kita tau, kalau semua itu makanan instan. Tapi tetap perlu proses. Setidaknya  kutipan ini akan membangun motivasi dalam diri ini. "Tidak Ada Perjuangan Yang Sia-Sia, Selama Kau Kerjakan Yang Terbaik, Disitu Ada Jalan Yang Terindah" mungkin perjuanganku memang ga sia-sia, dan mungkin memang ada sesuatu yang terindah di belakang sana, yang siap menerima perbedaan ini. Atau ini memang salah satu proses hidupku, yang musti dinikmati tanpa disesali.







Sumber:http://vitoy-art.blogspot.com/2013/12/perjuangan-itu-proses.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar